Monday, December 3, 2012

Pilih Pacaran atau Tidak??

Pilih Pacaran atau Tidak??
Rasana udah lama aku aq gak nulis di blog. Kali ini aku mau berbagi ilmu sekaligus berbagi pengalaman yang menurut aq manis, asam, asin (pokoknya nano-nano deh). Tapi pada akhirnya membuat penyesalan dalam hidup. Permasalahanna kali ini “kenapa Tuhan melarang qta pacaran??”
Semua orang yang pernah pacaran pasti berdalih dengan pernyataan lain dalam pertanyaan ini. Sebagian diantara kalian juga akan menjawab “pacaran itu mendekati zina”. Yappp... itu memang benar dan salah satu juwaban yang membuat kalian mnyajikan pernyataan lain: “kalau pacaran Islami kan gak apa-apa. Kan tidak mendekati zina”.
Pada dasarnya Tuhan tidak membolehkan qta pacaran untuk kebaikan qta sendiri. Menolak kemudharatan dalam pacaran (tu yang aq dapat dari pelajaran ushul fiqih, salah satu bentuk dari maqasid syar’iyah). Mudharatnya tentu banyak sekali. Dan yang pastina tidak perlu dijelaskan karena yang pacaran ataupun tidak pasti sudah tau sendiri. Dipikiran kalian akan timbul lagi alasan-alasan untuk tetap membenarkan pacaran atau mendukung tindakan pacaran. Iyakan??kalau emang iya..aku akan kasih beberapa pertanyaan: apa kalian bisa jamin bahwa ketika pacaran kalian tidak akan berdua2an bahkan lebih dari itu??apa kalian yakin diantara keduanya tidak akan menimbulkan syahwat??dan yang paling penting, apa kalian yakin memprioritaskan Tuhan dibanding pacar??
Pada kenyataannya , banyak orang menunda shalat hanya untuk sekedar smsan, telp dan ketemuan dengan pacarnya. Tapi dengan pernyataan ini, mungkin masih ada yang berdalih “qmi memprioritaskan pacar qmi dan qmi tetap menjalankan perintah Tuhan”.
tapi kalian berani melakukan pacaran yang jelas-jelas dilarang agama. Apakah itu yang dikatakan memprioritaskan Tuhan??kalian bahkan lebih memilih untuk melanggar aturan Tuhan yang jelas2 untuk kebaikan diri qta sendiri demi nafsu semata. Apa kalian yakin amal kalian sudah banyak, sehingga tak khawatir untuk menambah dosa??tidak takut dengan bertambahnya dosa??bahkan tidak takut dengan ancaman neraka??
Diantara kalian membuat alasan pacaran “kalau tidak pacaran qta gak tau sifat pasangan asli qta, dan kalau qta menikah bisa saja menyebabkan perceraian”. Alasan lainnya “pacaran itu untuk menentukan apakah dia baik untuk qta dan mencari yang terbaik”. Alasan lain “takut gak dapat jodoh” dan alasan yang paling simple “jodoh tu juga harus dicari, pacaran merupakan bentuk dari usaha mencari jodoh”. Betul gak???
Simple aja sih jawabannya, seperti dalam alquran yang menyatakan wanita baik untuk lelaki yang baik, lelaki baik untuk wanita yang baik pula, wanita buruk untuk lelaki yang buruk dan lelaki buruk untuk wanita yang buruk pula. Pernah dengar kan??tu janji Allah, dan bagi orang yang pacaran berarti dia gak percaya dengan janji Allah. Sekaligus gak pede dengan diri sendiri.
Semua yang ada dalam pacaran hanya kepalsuan, berusaha menutupi kekurangan diri sendiri, berusaha selalu baik dengan pacar, berusaha menghindari apa yang dia tak suka. Belum nikah aja udah banyak tuntutan. Dan tidak jarang pula orang yang pacaran melakukan hal yang dilakukan suami istri seperti pegangan tangan, rangkulan, pelukan dll. (bagi orang zaman sekarang itu biasa. Namun Islam tak pernah brubah dan tetap mengatakan HARAM).
Kalaupun orang yang sebelumnya pacaran pada akhirnya menikah. Adakah keindahan dalam hubungan??adakah keistimewaan dalam pernikahan itu??adakah chemistry atau rasa berdebar-debar yang seharusnya dirasakan setelah menikah itu??aku rasa TIDAK. Kenapa begitu??semuanya terasa biasa saja karena sudah habis termakan waktu pacaran, semuanya sudah dipraktekkan waktu pacaran. Sehingga rasa penasaran, rasa ingin  mengetahui, rasa menjaga, dan rasa cinta yang sebenarnya pun telah hilang.
Seharusnya, jika kalian ingin mendapatkan seseorang yang sifatnya dan kelakuannya sesuai dengan hati dan ingin yang terbaik bukan lewat pacaran. Tapi perbaikilah diri kalian dahulu, perbanyaklah mendekatkan diri kepada Allah. Dengan sendirinya jodoh terbaik dari Allah akan datang tanpa perlu pacaran. Sebab janji Allah itu nyata. Bagaimana mungkin Allah akan tega memberikan jodoh terjelek untuk orang yang menjaga kesucian hati dan dirinya, untuk hamba yang mematuhi perintahnya.
Justru dengan kalian pacaran Allah tidak akan mengirimkan jodoh terbaik untuk kalian. Karena kalian sendiri tidak percaya dengan janji Allah makanya kalian pacaran. Kalian berbuat pacaran karena menginginkan pendamping hidup yang terbaik.
Pertanyaannya sekarang: bagaimana mungkin Allah tega memberi pendamping hidup yang terbaik untuk kalian sedangkan kalian sudah pacaran??kasian banget pendamping hidup kalian dapat orang yang sudah pacaran. Kalau pun Allah memberikan jodoh kepada kalian, tentu saja dari orang sejenis kalian juga serta kelakuannya sama dengan kalian.
Bagaimana mungkin seseorang yang tidak pernah pacaran akan mau terhadap orang yang pacaran berkali-kali??tentu saja dia akan mencari pasangan yang tidak pernah pacaran juga. Kalaupun ada itu hanya sebagian kecil dan sangat minim sekali bahkan bisa dihitung jari.
Dan aq salah satu orang yang menyesal karena mengenal pacaran. Walaupun aq pacaran tidak seperti yang kebanyakan. Aq pertama kali pacaran saat aq masuk pesantren, untung saja aq d asrama sehingga qmi tidak berduaan dan beramai-ramai, tidak pegangan tangan, bahkan rangkulan. Waktu pertama kali aq pacaran, aq merasa dia lah cinta terakhir q dan berharap q berjodoh dengannya. Tapi ternyata Tuhan mempunyai cara lain. Sekarang aku mengerti kenapa pacaran dilarang, agar q tidak pernah meerasakan sakitnya pacaran. Melihat pacar qta sedih maka qta juga ikut sedih, mlihat pcar qta mlakukan perbuatan buruk maka qta ikt sedih serta sederet perlakuan menyedihkan hati lainnya.
Aq memutuskan tidak pacaran awalnya karena seminar, dan pada saat itu aq udh pcaran utk k2 kalina. Tapi alhamdulillah dy juga mngerti niat q. Walaupun sudah hampir 1th lebih aq tak pacaran. Tapi tetap saja itu menyisakan sebersit luka. Akankah aku mendapatkan jodoh terbaik sedangkan aku pernah pacaran??sekarang aq lebih fokus memperbaiki diri, karena aq yakin dan percaya janji Tuhan adalah NYATA.

NB : semoga bagi yang membaca ini tidak melakukannya dan jangan sampai qta menyesal dikemudian hari

Thursday, November 15, 2012

AKU dan KAMU = NEVER

aku tak pernah sedikit pun meragukan hatimu
aku tak pernah sedikit meragukan rasamu
aku tak pernah sedikit pun ragu akan kamu dihidupku
kamu adalah bagian dari aku
tapi aku tidak akan pernah jadi bagian hidupmu
sekuat apapun aku mencoba
sekeras aku pun aku berusaha
AKU tidak akan pernah masuk dalam hidupmu yg nyata
hidupmu yang sebenarnya
aku hanya menjadi bayangan dalam hidupmu
bagaimanapun miripnya bayangan itu
ia akan tetap jadi bayangan
MAYA dan tak pernah jadi NYATA
ku coba mencari celah agar aku bisa masuk dalam hidupmu
mungkin aku terdengar semaunya
terlihat egois
tapi aku sadar sejauh aku mengenalmu
aku tak pernah tau tentangmu
tak pernah tau maumu
tak pernah mengertimu
karena kamu telah membuat dinding yang kokoh
dari awal aku sudah merasa dan aku sudah menyadari
dan aku sudah berusaha menepis pikiran burukku tentang dinding kokoh itu
tapi semakin aku berusaha maka dinding itu semakin kuat
semakin kokoh sedangkan aku tak punya kekuatan untuk itu
hanya pembuat dinding itulah yang tau bagaimana merobohkannya
bagaimana meruntuhkannya dan bagaimana menghancurkannya
dan SEKARANG aku sudah letih
aku tak kuat dan aku tak berdaya
jika dinding itu tetap ada,
maka AKU dan KAMU tak pernah NYATA
kamu akan selalu mengerti aku
tapi aku TIDAK
kamu akan selalu tau mauku
tapi aku TIDAK
kamu akan selalu tau tentangku
tapi aku TIDAK
kamu akan selalu menjadi orang yg kubutuhkan
tapi aku TiDAK
kamu akan selalu menjadi bagian dari ku
tapi aku TIDAK
lalu...apa gunaku??apa arti aku??dan apa salahku??
AKU AKU,,KAMU KAMU
sampai DINDING itu runtuh dengan sendirinya

Wednesday, October 24, 2012

K A M U

aku selalu menatap jauh ke depan
tak pernah ingin ku menatap ke belakang
agar ku selalu bertemu orang yaitu kamu
pangeran hati yang akan manghapus air mata kesedihan
dan menghadirkan sejuta senyum untuk mengisi hari-hariku
menghiasi mataku dengan tangis kebahagiaan
menggenggam tanganku untuk menjemput kebahagiaan bersama
selalu ku menunggu pengeran hatiku
yang selalu merangkul aku di kala aku terjatuh
menggapai erat tanganku di saat aku terhempas
memimpin hidupku dan membawa ku ke alam yang indah
kamu pangeran hatiku
yang selalu aku nanti
di setiap nafasku, denyut nadiku, detak jantungku
berjalan bersama, berlari bersama dan terbang bersama
tak hiraukan betapa lemahnya aku
tak pedulikan betapa pun orang mencemoohku
tak pikirkan betapa bodohnya aku
tak anggap betapapun lemahku
hadapi sikapku dengan kesabaran
hadapi marahku dengan senyuman
hadapi tangisku dengan pundakmu
KAMU tetap mengiringi masa depanku dengan bahagianya KITA
#Pangeran hatiku,,sosok yang selalu aku nanti

NB : lagi eror kyk gini deh

Sunday, September 2, 2012

galauuuuu


nobody

Akhirnya....tiba juga kesempatan aku buat ngisi blog ini. Udah lama banget rasanya gak ngisi blog. Aku mau cerita apa y???dari tadi delete2 tulisan mulu, galau mau bikin apa. Mau cerita perjalanan liburan+lebaran kayaknya udah basi. Jadi aku cerita apa bagusnya y?? Oia...aku mau cerita tentang seseorang. Bukan mau cerita tentang dia atau apa, tapi lagi memperhatikan sikap dia. Yapp..sebelum bulan januari 2012 (kalo gak salah) tu orang makin lama makin berubah aja ma aku. Gak tau kenapa aku merasa gitu. Maybe karena kami sekarang cuma temenan (upppsss...) aku gak tau apa ni Cuma perasaan aku tau beneran berubah. Aku merasa pertemanan kami jadi hambar, rasanya gimana gitu ya. Entah aku atau dia yang berubah atau sama2 berubah. Sebenarnya aku gak mau sikap aku ataupun dia berubah, berteman ataupun enggaknya kami berdua. Aku mau seperti dulu aja (tapi imposible sihh).
Aku lebih merasa sikapnya dingin, gak terbuka, gak so sweet, pokoknya semuanya enggak. Aku merasa lebih baik dia yang sebelum2nya (atau dia beberapa taon yang lalu walaupun cueknya kebangetan tapi lebih nyaman aja). Mungkin juga karena intensitas ketemu kami udah jarang banget atau bisa dibilang gak ada sama sekali. Dia yang sekarang emang bukan dia yang berubah jadi pemarah atau gimana tapi rasa nyaman, aman, dan kemistri tu gak da *gak tau tulisannya gimana,gini ya “chemistry”?? Susah deh ngejelasin apa yang aku amati dan apa yang aku rasakan. Daripada aku pusing cerita gaje gini. Udah aja deh,, yang jelas aku gak tau. Dan mungkin kasimpulan akhirnya kami yang sama2 berubah.

Friday, June 29, 2012

My B'day 19th :)

Alhamdulillah ya akhirnya aku masih bisa menghirup udara diumurku yang ke 19 tahun ni.. Yupp,, tepat hari ni Jum'at 29 Juni. Rasanya udah lama aku gak cerita2 sama blogku. Apa ya yang mau aku ceritain??kayaknya gak ada deh. Bukan karena pelit, tapi emang gak ada yang istimewa. gimana mau ada yang istimewa kalau keluarga aja gak di Pekanbaru, mereka lagi di Lampung dan sebentar lagi aku pun menyusul ke sana, makana sebelum pergi aku sempet2in buat nulis, pacar gak punya. Lengkap kan penderitaan ku??? tapi gak masalah aku udah kebal dan sama sekali gak sedih. Karena sejak tahun kemarin aku emang gak pernah anggap hari ultahku penting, cuma sekedar mengingat nambah umur aja. Gak ada yang special kan??
 Hari ini semuanya serba sendiri,,jadi apa donk yang menyenangkan.. Aku ceritain deh, malamnya tepat jam 00.00wib ucapan pertama dari bang dayat, kedua yuyun (anak ecek2), teman kampus ku, dan seterusnya aku gak hapal lagi. Lumayan banyak yang ngucapin ma aku, dan tu aja udah buat aku senang (thx buat yang ngucapin). Paginya aku belanja, karena besok aku gak ada dirumah, terus beres2 rumah, dan maen2 sendiri aja. Dan ntar lagi jam 3 aku udah mau k terminal nyusul keluargaku pake bis, mungkin sabtu malam baru nyampe.
kan udah dibilang gak ada yang menarik,,mada deh jadi orang ;). Oia...sampe saat ini dan detik ini keluargaku belum ada yang ngucapin, mungkin orang tu lagi asik liburan *wahhhh....jadi pingin nangis deh :(. Tapi tenang aja aku gak nangis koq. Heran kan kenapa aku gak nangis???kan udah aku bilang karena biasa.. hahahah
Oia...sebenarnya aku rada2 serem ni naek bus, bukan takut sama orang tapi karena pikiran aku ni haa. temen2 tu kayak gimana ya ma aku, saat aku ngajak kawand SMP ku ngumpul mereka bilang "tumben banget kau ngajak2 gini", saat aku ngajak temend kuliah ku utk makan karena besok kelasna pisah, da yang bilang gini "fitria aja lah yg traktir, traktir utk terakhir kalinya mana tau aja kita gak ketemu", dan saat aku masukin motor, nenek aku bilang "ada yang lain lah nampak aku pas kau masukin motor". wahhhh....bikin takut kan semu kata2na???? *doain aku supaya selamat yaa!!!
udah deh aku malas cerita lagi, ntah apa pun yang mau diceritain, pokoknya yang aku nyesel napa gak berangkat bareng ortu ku aja kemarin, tapi itu gara-gara ujian remedi sih. Remedi menghancurkan hari2ku. Aku udahan dulu deh kapan2 cerita lagi.
aku harap diumurku yang ke 19th ni aku bisa lebih baik, lbih berguna, lebih menyenangkan, lebih shaleh dan bisa bahagiain ortu aku.. Pokoknya semuanya lebih2 deh..
 :) Thx buat yang udah ngucapin

Monday, June 18, 2012

Peranan Guru dan Kelakuan Murid


Nilai Sosial dan Pembangunan Masyarakat


BAB I
PENDAHULUAN
Pada mulanya jika mendengar istilah nilai, maka akan terbayang angka-angka yang diperoleh sebagai hasil dari suatu mata pelajaran tertentu. Nilai akan dianggap baik jika angka yang diperoleh dari hasil evaluasi belajar tinggi. Atau bisa digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur tinggi rendahnya hasil kerja. Dalam sosiologi nilai tidaklah sesederhana itu.  Jika dalam kehidupan sosial terdapat orang berperilaku menyimpang dari pandangan umum masyarakat tentang sesuatu yang dianggap baik tentu prilaku tersebut dinilai buruk.
Nilai merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap suatu hal tentang baik buruk, benar salah, dll. Dalam konsep sosiologi, nilai-nilai tersebut mempengaruhi pembangunan masyarakat.
Pembangunan menuju tahap hidup yang lebih baik, kesehatan yang lebih baik, dan memperoleh pendidikian yang lebih banyak. Terutama harus ada undang-undang yang menetapkan suatu pendidikan, yang minimum, bagi orang-orang yang masih buta huruf. Lebih menekankan kepada yang harus di hadapi, dan sebagai suatu alat yang dilalui untuk mendapat kemajuan. Masyarakat harus dirangsang dan di bantu untuk maju dengan usaha-usaha dan inisiatif sendiri-sendiri.[1]
Hal ini yang perlu dibahas secara mendalam. Oleh karena itu penulis membuat makalah yang berjudul “Nilai-nilai Sosial dan Pembangunan Masyarakat”.

BAB II
PEMBAHASAN
A.            Definisi Nilai-Nilai
Menurut Horton dan Hunt, nilai adalah gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu berarti atau tidak berarti. Nilai pada hakikatnya mengarahkan pada perilaku dan pertimbangan  seseorang, tetapi ia tidak menghakimi apakah sebuah perilaku tertentu itu salah atau benar.[2]
Nilai merupakan bagian terpenting dari kebudayaan. Suatu tindakan dianggap sah jika selaras dengan nilai yang disepakati dan dijunjung oleh masyarakat dimana tindakan tersebut dilakukan. Ketika nilai berlaku menyatakan bahwa kesopanan adalah sesuatu yang dijunjung tinggi, maka jika terdapat orang tidak sopan tentu dianggap sebagai bentuk penyimpangan.
Nilai sosial dapat didefinisikan sebagai suatu kesadaran plus emosi yang relatif lama hilangnya terhadap suatu objek, gagasan atau orang.[3] Nilai sebagai dasar untuk menyatukan bangsa yang majemuk. Dalam hal ini nilai adalah konsep-konsep umum tentang sesuatu yang dianggap baik, patut, layak, pantas yang keberadaannya dicita-citakan, diinginkan, dihayati dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi tujuan kehidupan bersama di dalam kelompok masyarakat tersebut, mulai dari unit kesatuan sosial terkecil hingga suku, bangsa, dan masyarakat internasional.[4]
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah ciri sistem sebagai suatu keseluruhan, dan bukan merupakan sekedar salah satu bagian komponen belaka, yang mempunyai pengaruh tersendiri dalam kehidupan masyarakat tentang pantas, layak atau baik buruknya suatu tindakan.
B.             Tingkatan-tingakatan Nilai-nilai Sosial
Arnold Green telah membuat sebuah klasifikasi untuk memahami tingakatan nilai sosial. Tingkatan tersebut ditemukan didalam kepribadian seseorang yaitu :
1.              Perasaan (sentimen) yang abstrak
Pentingnya perasaan abstrak, timbul dari kenyataan bahwa perasaan tersebut dipakai sebagai suatu landasan bagi orang-orang untuk membuat kelompok. Perasaan itu juga merupakan alat-alat yang mudah dipakai oleh seorang individu atau kelompok dalam membenarkan atau mengesahkan sesuatu yang mereka ingin lakukan (tingkah laku).
Dalam kenyataannya, banyak perasaan abstrak yang sifatnya kontradiktif yaitu perasaan tersebut membenarkan suatu jenis tingkah laku menurut perasaan kedua. Kebanyakan manusia dengan cepat akan melihat kepada perasaan yang membenarkan kepentingan sendiri pada saat itu, tidak peduli apakah perasaan itu bertentangan atau tidak dengan pendirian yang sudah diambil sebelumnya. [5]
Pada umumnya konflik pada perasaaan abstrak manusia itu mengabaikan ketidak konsistennya, yang akan bisa menghancurkan kepribadian seseorang bisa memisah-misahkan jalan pikiran dan tingkah lakunya menjadi bagian-bagian yang kecil. Yang terakhir itu terjadi mungkin karena dua macam sebab, yaitu : tingkah laku seseorang pada saat itu sesuai dengan norma-norma kelompok masyarakat yang ditempati.
Norma adalah penjabaran dari nilai-nilai yang lebih terperinci ke dalam bentuk tata aturan atau tata kelakuan yang secara konstitusi, undang-undang, peraturan pemerintah, konvensi dan aturan yang tidak tertulis lainnya.[6]
2.              Norma-norma moral
Norma moral berasal dari bahasa latin mos yang berarti adat, cara bertindak, kebiasaan. Norma moral berarti aturan bagi kelakuan atau tidakan dan sekaligus ukuran apakah seseorang itu baik atau tidak baik sebagai manusia.[7] Norma-norma moral merupakan standar tingkah laku yang berfungsi sebagai patokan interaksi sosial. Individu lebih menyadari norma-norma moral sebagai bagian dari konsepsi dirinya dibandingkan dengan kesadarannya terhadap perasaan-perasaan yang bersifat abstrak. Sebab norma moral menggambarkan tuntutan khusus yang mendesak dari pihak kelompok agar ia bertindak menurut suatu cara tertentu. [8]
Beberapa norma moral yang berlaku di masyarakat[9] :
a.              Norma agama yaitu ketentuan-ketentuan yang bersumber dari ajaran-ajaran agama yang dianggap sebagai wahyu dari Tuhan yang keberadaannya tidak boleh ditawar-tawar lagi.
b.             Norma kesopanan yaitu ketentuan-ketentuan hidup yang sumbernya adalah pola-pola perilaku sebagai hasil interaksi sosial di dalam kehidupan kelompok.
c.              Norma kesusilaan yaitu ketentuan-ketentuan yang berasal dari hati nurani,  yang produk dari norma susila ini adalah moral.
d.             Norma hukum yaitu ketentuan-ketentuan hidup yang berlaku dalam kehidupan sosial yang sumbernya adalah undang-undang yang dibuat oleh lembaga formal kenegaraan.
Kebanyakan masyarakat lebih mengutamakan norma moral dibandingkan perasaan abstrak, yang mungkin merupakan kebalikan tingkah laku yang diharapkan. Akan tetapi tidak semua norma-norma suatu kelompok dapat diterima oleh kelompok lainnya. Jadi norma moral menduduki suatu tempat utama di dalam pola pembentukan corak kepribadian.
3.              Kedirian sebagai suatu sistem sosial
Kedirian timbul dari pengalaman sosial, artinya kedirian tidak sepenuhnya timbul akibat orang lain. Konsepsi kedirian sangat berpengaruh dalam hubungan masyarakat karena tingkah laku individu berhubungan erat dengan kedirian sebagai suatu nilai sosial.
Tingkah laku, moral dan etika dipandang sebagai sesuatu yang dapat memperlihatkan atau mencerminkan kediriannya. Seseorang  yang memiliki tingkah laku, moral, dan etika yang sesuai dengan harapan masyarakat akan mendapatkan suatu penghargaan yang dapat berupa pujian atau sebaliknya seseorang yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan masyarakat akan mendapatkan ganjaran. Tanpa adanya suatu penghargaan dari masyarakat, maka individu tidak akan mengerti dengan moralitas serta kediriannya sendiri yang mempengaruhi kepribadiannya.

C.      Ciri-ciri dari Nilai-nilai
Ada beberapa ciri-ciri dari nilai yang membedakannya dengan norma taupun yang lainnya yaitu :[10]
1.              Nilai-nilai yang tercernakan
Nilai-nilai tersebut merupakan suatu landasan bagi reaksi yang diberikan secara otomatis terhadap situasi-situasi tingkah laku. Nilai-nilai yang tercernakan adalah nilai yang dipandang dengan otomatis dapat dikatakan eksistensinya tidak dapat dipisahkan dari si individu karena individu tidak merasa terbebani dengan adanya nilai tersebut. Seseorang akan melakukan tingkah laku yang sesuai dengan statusnya.
2.              Nilai-nilai norma-norma yang dominan
Nilai-nilai norma-norma yang dominan adalah nilai-nilai yang lebih diutamakan daripada nilai-nilai yang dominan. Nilai-nilai yang dominan yang lebih pokok dianggap sebagai nilai-nilai yang baik. Nilai tersebut ,membentuk suatu sistem nilai tertentu dalam masyarakat. Nilai yang dominan berfungsi sebagai suatu latar belakang bagi tingkah laku sehari-hari.
3.              Sifat dari sistem-sistem nilai
Sifat dari sistem-sistem nilai tidak sama antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, bahkan satu tempat ke tempat lainnya. Pada waktu yang sama, variasi mempunyai suatu hubungan tertentu dengan suatu teme normatif.
Suatu nilai inti tertentu tidaklah mesti selalu diikuti oleh seiap orang atau setiap kelompok di dalam masyarakat, tetapi anggota-anggota yang jumlahnya cukup besar dari masyarakat menjunjung tinggi nilai itu sehingga membuat nilai tersebut menjadi salah satu faktor penentu yang penting terhadap tingkah laku.
Seseorang yang berbicara tentang sistem nilai, dibalik ucapannya terkandung suatu pengertian bahwa nilai-nilai tersebut tidak hanya tersebar secara sembarangan melainkan sebaliknya mengikuti serta menunjukkan serangkaian hubungan-hubungan yang tidak bisa terjadi secara kebetulan.
BAB III
SIMPULAN
Nilai adalah ciri sistem sebagai suatu keseluruhan, dan bukan merupakan sekedar salah satu bagian komponen belaka, yang mempunyai pengaruh tersendiri dalam kehidupan masyarakat tentang pantas, layak atau baik buruknya suatu tindakan.
Tingkatan-tingkatan nilai-nilai sosial yaitu perasaan (sentimen) yang abstrak, norma-norma moral dan kedirian sebagai suatu sistem sosial. Pentingnya perasaan abstrak, timbul dari kenyataan bahwa perasaan tersebut dipakai sebagai suatu landasan bagi orang-orang untuk membuat kelompok. Perasaan itu juga merupakan alat-alat yang mudah dipakai oleh seorang individu atau kelompok dalam membenarkan atau mengesahkan sesuatu yang mereka ingin lakukan (tingkah laku). norma moral menduduki suatu tempat utama di dalam pola pembentukan corak kepribadian.
Kedirian timbul dari pengalaman sosial, artinya kedirian tidak sepenuhnya timbul akibat orang lain. Konsepsi kedirian sangat berpengaruh dalam hubungan masyarakat karena tingkah laku individu berhubungan erat dengan kedirian sebagai suatu nilai sosial.
Ada beberapa ciri-ciri nilai sosial yaitu : nilai-nilai yang tercernakan, nilai-nilai norma-norma yang dominan, dan sifat dari sistem nilai.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,2007)
Elly  M. Setiadi, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi dan Pemecahannya, ( Jakarta : Prenada Kencana, 2011 )
J. Dwi Narwoko, Sosiologi : Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta : Kencana Prenada Group, 2004)
Muhammad Riifa’i, Sosiologi Pendidikan, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2011)
Sanapiah Faisal,  Sosiologi Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 2010)


[1] Drs. H. Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,2007)h. 104
[2] J. Dwi Narwoko, Sosiologi : Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta : Kencana Prenada Group, 2004)h. 45
[3] Sanapiah Faisal,  Sosiologi Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 2010)h. 344
[4] Elly  M. Setiadi, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi dan Pemecahannya, ( Jakarta : Prenada Kencana, 2011 )h.119
[5] Sanapiah Faisal, opcit, h.349
[6] Elly M. Setiadi, opcit, h.129
[7] Ibid, h. 131
[8] Sanapiah Faisal, opcit, h. 351
[9] Elly M. Setiadi, opcit, h.133
[10] Ibid, h. 356

Thursday, April 19, 2012

Model Pembelajaran Kontuktivisme


A.   Pengertian Model Pembelajaran Konstruktivisme
Kontruktivisme merupakan pendekatan multidisipler. Kontruktivisme hampir bisa dikatakan bukan suatu mazhab pemikiran baru. Jean Piaget dan Lev Vygotsty, nama-nama yang tetap dihubungkan dengan kontruktivis, sama sekali bukan orang baru dalam panggung studi bahasa.
Beberapa pengertian model menurut beberapa ahli adalah
1.   Menurut Agus Suprijono, model adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
2.   Menurut Mills : “model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses actual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu”
3.             Menurut kamus besar bahasa Indonesia, model adalah contoh, pola, acuan.
Beberapa pengertian pembelajaran menurut beberapa ahli adalah :
1.           Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pembelajaran adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.
2.            Menurut James O.Whittaker, belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui pengalaman.
3.           Menurut Cronchbach, belajar adalah suatu aktitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Sedangkan kontruktivisme berasal dari kata Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
Dari pengertian diatas dapat kita ketahui model pembelajaran kontruktivisme memperlihatkan bahwa pembelajaran merupakan proses aktif dalam membuat sebuah pengalaman menjadi akal, dan proses ini sangat dipengaruhi oleh apa yang sudah diketahui orang sebelumnya.
Manusia dapat mengetahui sesuatu dengan menggunakan indranya. Melalui interaksinya dengan objek dan lingkungan, misalnya dengan melihat, mendengar, menjamah, membau, atau merasakan,seseorang dapat mengetahui sesuatu. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ditentukan, melainkan proses pembentukan. Semakin banyak seseorang berinteraksi dengan objek dan lingkungan, pengetahuan dan pemahamannya akan objek dan lingkungan akan meningkat dan lebih rinci.
Pendekatan konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam pemikiran pelajar. Pengetahuan dikembangkan secara aktif oleh pelajar itu sendiri dan tidak diterima secara pasif dari orang disekitarnya. Hal ini bermakna bahwa pembelajaran merupakan hasil dari usaha pelajar itu sendiri dan bukan hanya ditransfer dari guru kepada pelajar. Hal tersebut berarti siswa tidak lagi berpegang pada konsep pengajaran dan pembelajaran yang  lama, dimana guru hanya menuangkan atau mentransfer ilmu kepada siswa tanpa adanya usaha terlebih dahulu dari siswa itu sendiri.
B.    Ciri-ciri Konstruktivisme
1.       Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
Guru hanya dapat mengarahkan murid untuk dapat memahami pembelajaran, akan tetapi muridlah yang mencerna dan membuat pengetahuan itu menjadi masuk akal olehnya.
2.       Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.
Dalam hal ini guru berperan membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh murid berjalan lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan yang dimilikinya, melainkan membantu murid untuk membentuk pengetahuannya sendiri.
3.       Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
Pengetahuan murid tidak dapat diperoleh secara instan, murid harus dapat mengembangkan pikirannya sendiri secara terus menerus melalui pengalaman dan mengaitkannya dengan pengetahuan sebelumnya. Sehingga perubahan konsep ilmiah pun terjadi .
4.       Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
5.       Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan.
C.         Beberapa Prinsip yang Harus Diperhatikan dalam Model Kontruktivisme
1.             Peserta didik harus selalu aktif selama pembelajaran. Proses aktif ini adalah proses membuat segala sesuatu masuk akal.
2.             Proses berpikir selalu dipengaruhi oleh pengetahuan sebelumnya. Apabila seseorang belum memiliki pengetahuan sebelumnya maka orang itu akan kesulitan untuk mencerna pengetahuan yang baru.
3.             Proses berpikir dibantu oleh metode intruksi yang memungkinkan bertukar pikiran, melalui diskusi, tanya jawab, dll.
4.             Tanya jawab didorong oleh kegiatan ingin tahu para peserta didik. Jadi, kalau peserta didik tidak bertanya tidak bicara, berarti peserta didik tidak belajar secara optimal.
5.             Kegiatan belajar mengajar tidak hanya merupakan suatu proses pengalihan pengetahuan, tapi juga pengalihan keterampilan dan kemampuan.
D.            Metode Pembelajaran Model Kontruktivisme
Metode pembelajaran yang menunjang pelaksanaan model kontruktivisme adalah active learning seperti role playing. Active playing (belajar aktif), interpretation (penafsiran), make sense (masuk akal), negotiation (pertukaran pikiran), cooperative (kerjasama), dan inquiry (menyelidik).
Strategi pokok dari model belajar mengajar kontruktivisme adalah meaningful learning, yang mengajak peserta didik berpikir dan memahami materi pelajaran, bukan sekedar mendengar, menerima dan mengingat-ingat. Setiap unsur materi pelajaran harus diolah dan diinterprestasikan sedemikian rupa sehingga masuk akal. Pengetahuan baru terbentuk dari sesuatu yang masuk akal. Sesuatu yang tidak masuk akal tidak akan menempel lama dalam pikiran.
Beberapa strategi active learning :
1.             Pusat kegiatan belajar adalah peserta didik yang aktif
Peserta didik harus aktif karena peserta didik adalah pusat dari kegiatan belajar mengajar. Peserta harus dilibatkan dalam tanya jawab yang terarah. Peserta harus bisa bertanya serta dapat mencari solusi dari permasalahan. Peserta didik didorong untuk dapat menerima informasi dari pendidik dan membuatnya masuk akal didalam pikiran peserta didik sendiri. Strategi seperti ini memerlukan waktu yang cukup panjang, dan perlunya tanya jawab, pertukaran pikiran, diskusi, dan perdebatan agar dapat mencapai pengertian yang sama.
2.             Pembelajaran dimulai yang diketahui siswa
Setiap pembelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Karena itulah kegiatan belajar mengajar harus dimulai dari hal yang telah diketahui sebelumnya agar materi yang baru dapat diterima peserta didik dengan mudah.
3.             Bangkitkan motivasi belajar peserta didik dengan membuat materi lebih menarik dan berguna dalam kehidupan peserta didik
Peran pendidik dalam menggunakan strategi pembelajaran sangat berpengaruh untuk memotivasi belajar peserta didik. Dan motivasi tersebut harus dapat meyakinkan peserta didik agar menerapkannya dalam kehidupan dan sangat berguna bagi kehidupan. Disamping itu, pendidik harus lebih pandai memilih metode yang pantas dipakai dalam setiap pembelajaran sehingga pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan.
Pemanasan – apersepsi
1.             Pelajaran dimulai dengan hal-hal yang diketahui dan dipahami peserta didik.
2.             Motivasi peserta didik dengan bahan ajar yang menarik dan berguna bagi peserta didik.
Fokus dalam proses ini adalah menempatkan berbagai usaha siswa untuk memahami pembentukan pembelajaran dalam pendidikan. Kesadaran yang timbul pada diri siswa, bukan berarti guru melonggarkan tanggungjawabnya untuk memberikan pengarahan atau bimbingan.
3.             Peserta didik didorong agar tertarik untuk mengetahui hal-hal yang baru.
Eksplorasi
1.             Materi/keterampilan baru diperkenalkan
2.             Kaitkan materi dengan pengetahuan yang sudah ada pada peserta didik
Menurut pandangan ahli konstruktivisme, setiap siswa mempunyai  peranan dalam menentukan apa yang dipelajari. Penekanan diberi kepada siswa agar dapat membentuk kemahiran dan pengetahuan yaitu dengan mengaitkan pengalaman yang terdahulu dengan kegunaannya di masa depan. Siswa tidak hanya diberikan penekanan terhadap fakta atau konsep tetapi juga diberikan penekanan terhadap proses berpikir serta kemahiran berkomunikasi.
3.             Cari metodologi yang paling tepat dalam meningkatkan penerimaan peserta didik terhadap materi baru tersebut.
Konsolidasi Pembelajaran
1.             Libatkan peserta didik secara aktif dalam menafsirkan dan memahami materi ajaran baru.
Peserta didik dipengaruhi oleh pengetahuannya yang berada dalam diri mereka. Mereka berbagi strategi dan penyelesaian, debat antara satu dengan lainnya, berpikir secara kritis tentang cara terbaik menyelesaikan setiap masalah. Pendidik tidak mengajarkan kepada anaknya bagaimana menyelesaikan persoalan, namun mempresentasikan masalah dan mendorong (encourage) siswa untuk menemukan cara mereka sendiri dalam menyelesaikan permasalahan.
Pada saat peserta didik memberikan jawaban, pendidik mencoba untuk tidak mengatakan bahwa jawabannya benar atau tidak benar. Namun pendidik mendorong peserta didik untuk setuju atau tidak setuju kepada ide seseorang dan saling tukar menukar ide sampai persetujuan dicapai tentang apa yang dapat masuk akal peserta didik.
2.             Libatkan siswa secara aktif.
3.             Letakkan penekanan pada kaitan antara materi ajar yang baru dengan berbagai aspek kegiatan kehidupan.
4.             Cari metodologi yang paling tepat agar terjadi perubahan pada sikap dan perilaku peserta didik.
Penilaian Formatif
1.             Kembangkan cara-cara untuk menilai hasil pembelajaran peserta didik.
2.             Gunakan hasil penilaian tersebut untuk melihat kelemahan peserta didik dari masalah-masalah yang dihadapi pendidik.
3.             Cari metode yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
F.       Aplikasi dan Implikasi dalam Pembelajaran
a.       Setiap guru akan pernah mengalami bahwa suatu materi telah dibahas dengan jelas-jelasnya namun masih ada sebagian siswa yang belum mengerti ataupun tidak mengerti materi yang diajarkan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru dapat mengajar suatu materi kepada sisiwa dengan baik, namun seluruh atau sebagian siswanya tidak belajar sama sekali. Usaha keras seorang guru dalam mengajar tidak harus diikuti dengan hasil yang baik pada siswanya. Karena, hanya dengan usaha yangkeras para sisiwa sedirilah para siswa akan betul-betul memahami suatu materi yang diajarkan.
b.       Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa bukan ditanamkan oleh guru. Para siswa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya
c.       Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yang digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkandan yang dibuat para sisiwa untuk mendukung model-model itu.
d.       Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan pada siswa tetapi menciptakan situasi bagi siswa yang membantu perkembangan mereka membuat konstruksi-konstruksi mental yang diperlukan.
e.       Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadisituasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.
f.       Latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari.
g.       Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai dengan dirinya. Guru hanya sebagai fasilitator, mediator, dan teman yang membuat situasi kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.[16]



G.       Kelebihan dan Kekurangan Konstruktivisme
a. Kelebihan
Murid berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencana idea dan membuat keputusan. Faham karena murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi. Selian itu murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan rekan dan guru dalam membina pengetahuan baru; Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri; Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya; Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap; Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri; Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
b. Kelemahan
Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu mendukung; siswa berbeda persepsi satu dengan yang lainnya; perlunya waktu yang banyak dalam model ini.


[1] H.Douglas Brown, Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, (Person Education,Inc,2008)h.13
[2] http://zonainfosemua.blogspot.com/2010/11/pengertian-model-pembelajaran-dari.html
[3] Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta : Pustaka Amani)h.254
[4] Ibid,h.30
[5] Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Rineka Cipta,1999)
[6] http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-konstruktivisme/
[7] Dr.C.Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005)h.57
[8] http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-konstruktivisme/
[9] Prof.Dr.Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia,2010)h.212
[10] ibid
[11] Ibid, h.213
[12] Ibid, h.214
[14] Ramayulis, opcit, h.214
[15] Ibid, h.215
[16] edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-konstruktivisme/