Saturday, December 12, 2015

12 Desember Again (Happy Birthday ke 23 yang tak kan pernah terucap)


Hari ini tepat tanggal 12 Desember 2015
Hari yang selalu kutunggu dan terbiasa menunggu.
Penghujung tahun yang selalu membuatku antusias.
Hari yang selalu menjadi kenangan bahagia, dan impian yang indah
Hari yang selalu membuat kita bersama tanpa peduli suka dan duka yang kita lalui.
Hari yang selalu membuat aku berpikir menciptakan skenario untuk ngejahilin kamu.
Hari yang selalu sederhana namun bermakna.
Hari yang membuat kita melupakan ego dan kemarahan.
Hari yang selalu membuat kita berkumpul dengan orang-orang tersayang
Hari yang membuatku semakin mengenalmu, menyadari perubahanmu, membuat perubahan bersama, dan menciptakan kenangan bersama.
hari dimana kamu akan tampak semakin tua.
Namun kini tanggal 12 Desember menjadi hari yang berbeda.
Dimana takkan ada lagi kenangan baru, impian baru, dan kebahagian baru yang tercipta ketika bersama karena kini aku menikmati harimu sendiri.
Tanpa kamu dan takkan pernah ada kamu. Hanya ada kamu dalam keping-keping kenangan.
Dalam diam, dalam sepi, dan dalam hati.

Hari yang selalu kutunggu hanya untuk mengucapkan “Happy Bierthday Abang” dan semestinya hari ini aku mengucapkan “Happy Birthday yang ke-23 Abang”
Bernyanyi sederhana untukmu, meskipun aku tau abang selalu tertawa ketika aku menyanyikan “happy birthday”.
“berasa jadi anak-anak”, timpalmu.
Hari dengan sejuta kejutan yang membuat ekspresimu yang kebingungan.
Aku selalu suka ekspresi kagetmu, bingungmu, namun bahagiamu dalan bersamaan.
Kini ucapan itu hanya sekedar kalimat tak bermakna.
Kalimat yang tak sempat terucap.
Kalimat yang tak bertuan.
Aku harap abang selalu mendengar jeritan hatiku, ucapan selamatku, dan doa-doaku untukmu.

“happy birthday my beloved brother” *takkan pernah menjadi 23*
*Kalimat yang selalu kutunggu untuk diucapkan namun tak sempat terucap dan takkan pernah terucap*
“I’m very miss you, I hope u hear my voice, my pray and my dream”


No comments: