Saturday, November 26, 2011

Semua datang di saat waktu yang tepat

Aku berjalan menyusuri taman kecil yang tampak asri. Terlihat oleh ku anak-anak yang sedang bermain pasir dan sepasang muda-mudi yang sedang di mabuk asmara. Rasa iri menghampiriku melihat muda-mudi tersebut bercengkerama, namun rasa iri itu langsung ku tepis sambil beristighfar.
Sekarang umurku sudah 23tahun, rasanya itu umur pas untuk menikah, namun sampai saat ini sosok pangeran belum juga kian menghampiriku. Orang tuaku makin hari makin sibuk mencari pasangan untukku. Tapi tidak satu pun yang ku suka dari pilihan orang tuaku. Tampaknya Allah masih menguji kesabaranku. Disetiap doaku, aku tak pernah berhenti-hentinya meminta jodoh. Namun kapankah waktu itu tiba???hanya Allah yang tahu jawabannya.

Aku duduk di pojok taman sembari melepas rasa lelahku dan semua rasa yang membelenggu hatiku. Kutatap langit yang seolah tahu akan kesedihanku. Terkadang aku tak habis pikir kenapa ada orang bilang bahwa manusia diciptakan berpasangan, namun lihatlah aku. Tak satu pun pria yang mendekati aku. Apa aku terlalu buruk untuk merasakan cinta. Kadang terlintas sedikit seuzhon ku kepada sang Khalik, tapi semua itu cepat-cepat ku tepis dari pikiranku sebelum syeitan mnguasaiku. Sampai kapan aku akan berharap seperti ini, rasanya aku terlalu lelah untuk berharap seperti ini. Tuhan...jikalau engkau memang belum mengizinkan aku untuk melaksanakan sunnah nabimu, maka buatlah hati hamba damai sampai tiba saat yang tepat. :(

Azan asar berkumandang dari mesjid yang ada di sekitar taman. Ku beranjak menuju mesjid untuk menunaikan shalat asar. Rasanya shalat adalah hal yang tepat untuk mencurahkan isi hati ku. Hanya kepada Allah lah tempat ku bersandar dikala sedih. Setelah selesai shalat, ku lihat para jemaah yang hanya beberapa orang bergegas keluar mesjid, namun aku tidak beranjak dari tempat sujudku semula. Ku sampaikan semua jeritan hatiku kepada sang Khalik. jam menunjukkan pukul 4sore, saatnya aku bergegas pulang menuju rumah. Ku beranjak keluar mesjid dan memasang sepatu ku. Tiba-tiba seorang pria mengucapkan salam padaku. ku lihat pria tersebut, sepertinya dia bukan pria yang asing untukku. Dia tersenyum padaku seolah-olah tahu bahwa aku sedang kebingungan.
''Aku Farid", katanya kepadaku
Sesaat aku kaget mendengar nama itu. Nama seorang pria yang pernah masuk dihatiku.
Ya...benar,, dialah yang membuat aku sampai saat ini tidak bisa menerima pria lain dalam hatiku.
Perlahan tapi pasti, Tuhan mengabulkan doaku, sebulan setelah pertemuan itu aku pun menikah dengannya.
Ya...Dialah Farid,,sesosok pria alim dan bertanggung jawab. Dialah cinta pertama dan terakhirku.
Ternyata janji Tuhan mang tak pernah salah
Semua indah di saat waktu yang tepat, karena jika waktu itu belum datang, berarti Tuhan sedang mengujimu

No comments: