Pilih Pacaran atau Tidak??
Rasana udah lama aku aq gak nulis di blog. Kali ini aku mau
berbagi ilmu sekaligus berbagi pengalaman yang menurut aq manis, asam, asin
(pokoknya nano-nano deh). Tapi pada akhirnya membuat penyesalan dalam hidup. Permasalahanna
kali ini “kenapa Tuhan melarang qta pacaran??”
Semua orang yang pernah pacaran pasti berdalih dengan
pernyataan lain dalam pertanyaan ini. Sebagian diantara kalian juga akan
menjawab “pacaran itu mendekati zina”. Yappp... itu memang benar dan salah satu
juwaban yang membuat kalian mnyajikan pernyataan lain: “kalau pacaran Islami
kan gak apa-apa. Kan tidak mendekati zina”.
Pada dasarnya Tuhan tidak membolehkan qta pacaran untuk
kebaikan qta sendiri. Menolak kemudharatan dalam pacaran (tu yang aq dapat dari
pelajaran ushul fiqih, salah satu bentuk dari maqasid syar’iyah). Mudharatnya tentu
banyak sekali. Dan yang pastina tidak perlu dijelaskan karena yang pacaran
ataupun tidak pasti sudah tau sendiri. Dipikiran kalian akan timbul lagi
alasan-alasan untuk tetap membenarkan pacaran atau mendukung tindakan pacaran. Iyakan??kalau
emang iya..aku akan kasih beberapa pertanyaan: apa kalian bisa jamin bahwa
ketika pacaran kalian tidak akan berdua2an bahkan lebih dari itu??apa kalian
yakin diantara keduanya tidak akan menimbulkan syahwat??dan yang paling
penting, apa kalian yakin memprioritaskan Tuhan dibanding pacar??
Pada kenyataannya , banyak orang menunda shalat hanya untuk
sekedar smsan, telp dan ketemuan dengan pacarnya. Tapi dengan pernyataan ini,
mungkin masih ada yang berdalih “qmi memprioritaskan pacar qmi dan qmi tetap
menjalankan perintah Tuhan”.
tapi kalian berani melakukan pacaran yang jelas-jelas
dilarang agama. Apakah itu yang dikatakan memprioritaskan Tuhan??kalian bahkan
lebih memilih untuk melanggar aturan Tuhan yang jelas2 untuk kebaikan diri qta
sendiri demi nafsu semata. Apa kalian yakin amal kalian sudah banyak, sehingga
tak khawatir untuk menambah dosa??tidak takut dengan bertambahnya dosa??bahkan
tidak takut dengan ancaman neraka??
Diantara kalian membuat alasan pacaran “kalau tidak pacaran
qta gak tau sifat pasangan asli qta, dan kalau qta menikah bisa saja
menyebabkan perceraian”. Alasan lainnya “pacaran itu untuk menentukan apakah
dia baik untuk qta dan mencari yang terbaik”. Alasan lain “takut gak dapat
jodoh” dan alasan yang paling simple “jodoh tu juga harus dicari, pacaran
merupakan bentuk dari usaha mencari jodoh”. Betul gak???
Simple aja sih jawabannya, seperti dalam alquran yang
menyatakan wanita baik untuk lelaki yang baik, lelaki baik untuk wanita yang
baik pula, wanita buruk untuk lelaki yang buruk dan lelaki buruk untuk wanita
yang buruk pula. Pernah dengar kan??tu janji Allah, dan bagi orang yang pacaran
berarti dia gak percaya dengan janji Allah. Sekaligus gak pede dengan diri
sendiri.
Semua yang ada dalam pacaran hanya kepalsuan, berusaha
menutupi kekurangan diri sendiri, berusaha selalu baik dengan pacar, berusaha
menghindari apa yang dia tak suka. Belum nikah aja udah banyak tuntutan. Dan tidak
jarang pula orang yang pacaran melakukan hal yang dilakukan suami istri seperti
pegangan tangan, rangkulan, pelukan dll. (bagi orang zaman sekarang itu biasa. Namun
Islam tak pernah brubah dan tetap mengatakan HARAM).
Kalaupun orang yang sebelumnya pacaran pada akhirnya
menikah. Adakah keindahan dalam hubungan??adakah keistimewaan dalam pernikahan
itu??adakah chemistry atau rasa berdebar-debar yang seharusnya dirasakan
setelah menikah itu??aku rasa TIDAK. Kenapa begitu??semuanya terasa biasa saja
karena sudah habis termakan waktu pacaran, semuanya sudah dipraktekkan waktu
pacaran. Sehingga rasa penasaran, rasa ingin
mengetahui, rasa menjaga, dan rasa cinta yang sebenarnya pun telah
hilang.
Seharusnya, jika kalian ingin mendapatkan seseorang yang
sifatnya dan kelakuannya sesuai dengan hati dan ingin yang terbaik bukan lewat
pacaran. Tapi perbaikilah diri kalian dahulu, perbanyaklah mendekatkan diri
kepada Allah. Dengan sendirinya jodoh terbaik dari Allah akan datang tanpa
perlu pacaran. Sebab janji Allah itu nyata. Bagaimana mungkin Allah akan tega
memberikan jodoh terjelek untuk orang yang menjaga kesucian hati dan dirinya,
untuk hamba yang mematuhi perintahnya.
Justru dengan kalian pacaran Allah tidak akan mengirimkan
jodoh terbaik untuk kalian. Karena kalian sendiri tidak percaya dengan janji
Allah makanya kalian pacaran. Kalian berbuat pacaran karena menginginkan
pendamping hidup yang terbaik.
Pertanyaannya sekarang: bagaimana mungkin Allah tega
memberi pendamping hidup yang terbaik untuk kalian sedangkan kalian sudah
pacaran??kasian banget pendamping hidup kalian dapat orang yang sudah pacaran. Kalau
pun Allah memberikan jodoh kepada kalian, tentu saja dari orang sejenis kalian
juga serta kelakuannya sama dengan kalian.
Bagaimana mungkin seseorang yang tidak pernah pacaran akan
mau terhadap orang yang pacaran berkali-kali??tentu saja dia akan mencari
pasangan yang tidak pernah pacaran juga. Kalaupun ada itu hanya sebagian kecil
dan sangat minim sekali bahkan bisa dihitung jari.
Dan
aq salah satu orang yang menyesal karena mengenal pacaran. Walaupun aq pacaran
tidak seperti yang kebanyakan. Aq pertama kali pacaran saat aq masuk pesantren,
untung saja aq d asrama sehingga qmi tidak berduaan dan beramai-ramai, tidak
pegangan tangan, bahkan rangkulan. Waktu pertama kali aq pacaran, aq merasa dia
lah cinta terakhir q dan berharap q berjodoh dengannya. Tapi ternyata Tuhan
mempunyai cara lain. Sekarang aku mengerti kenapa pacaran dilarang, agar q
tidak pernah meerasakan sakitnya pacaran. Melihat pacar qta sedih maka qta juga
ikut sedih, mlihat pcar qta mlakukan perbuatan buruk maka qta ikt sedih serta
sederet perlakuan menyedihkan hati lainnya.
Aq memutuskan tidak pacaran awalnya karena seminar, dan
pada saat itu aq udh pcaran utk k2 kalina. Tapi alhamdulillah dy juga mngerti
niat q. Walaupun sudah hampir 1th lebih aq tak pacaran. Tapi tetap saja itu
menyisakan sebersit luka. Akankah aku mendapatkan jodoh terbaik sedangkan aku
pernah pacaran??sekarang aq lebih fokus memperbaiki diri, karena aq yakin dan
percaya janji Tuhan adalah NYATA.
NB : semoga bagi yang membaca ini tidak melakukannya dan
jangan sampai qta menyesal dikemudian hari
No comments:
Post a Comment